Rabu, 10 Februari 2016

Alat Komunikasi Tradisional

1. PERALATAN KOMUNIKASI (TRADISIONAL)
Alat komunikasi kuno di masa lalu penggunaannya masih dengan cara yang sangat sederhana dibandingkan dengan alat komunikasi modern pada masa sekarang ini. Peralatannya pun masih menggunakan bahan bahan alam, seperti daun lontar, batu (prasasti) dan asap. Pada masa ini, teknologi informasi belum menjadi teknologi massal seperti yang kita kenal sekarang dan hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja.


A.KENTONGAN

Kentongan merupakan media komunikasi tradisional yang sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Biasanya pada jaman kerajaan, kentongan digunakan bertujuan untuk mengumpulkan warga bila hendak ada pemberitahuan atau pesan dari raja untuk rakyatnya. Biasanya Orang-orang yang mendengar suara kentongan dipukul, warga kerajaan dengan segera bergegas datang berkumpul untuk mendengarkan berita atau pengumuman. Dalam penggunaannya, untuk setiap daerah bunyi kentongan tidak memiliki standar yang baku. Setiap daerah memiliki kode atau arti tertentu terhadap suara kentongan, misalnya suara kentongan yang dipukul beberapa kali dengan cepat menandakan adanya musibah atau kedatangan musuh.



B. LONCENG



Lonceng adalah suatu peralatan sejenis logam yang digunakan sebagai semacam bel yang dibunyikan untuk menentukan waktu atau memberitahukan sesuatu. Lonceng-lonceng besar pada umumnya terbuat dari logam, namun lonceng-lonceng kecil dapat pula terbuat dari keramik atau porselen. Dahulu lonceng digunakan untuk mengabarkan suatu berita kepada masyarakat dan sebagai penanda waktu. Lonceng juga digunakan oleh umat Kristiani untuk memberi tanda waktu beribadah digereja, biasanya dibunyikan tiga kali, pada pukul 06.00. 12.00, dan18.00. Lonceng digunakan pertama kali dalam gereja Katolik sekitar tahun 400 masehi dan dianggap diperkenalkan oleh Paulinus, Uskup Nola, sebuah kota di Campania, Italia. Penggunaannya menyebar luas dengan cepat dan tidak hanya digunakan untuk mengumpulkan umat dalam acara keagamaan, tetapi juga sebagai peringatan ketika ada bahaya.


C. BEDUG






Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.


D. ASAP

Orang - orang zaman dahulu juga memanfaatkan asap sebagai media komunikasi. Asap dikenal sangat populer digunakan sebagai media komunikasi suku bangsa Indian di Amerika. Alat komunikasi ini biasa digunakan untuk mengirimkan suatu pesan rahasia atau peringatan pada sesama sukunya ataupun suku lawan. Sekarang ini asap juga sering digunakan dalam suatu permainan dalam kegiatan pramuka.


E. PRASASTI/DAUN LONTAR

Kegiatan surat-menyurat di Indonesia telah dimulai sejak masa kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram. Walaupun pada masa itu kegiatan tersebut masih terbatas pada kegiatan surat-menyurat antar kerajaan. Mereka menggunakan kulit kayu serta kulit bambu sebagai sarana untuk menulis.





Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prasasti merupakan piagam yang tertulis pada batu,tembaga, dan sebagainya. Prasasti merupakan sumber sejarah penting untuk mengungkap peristiwa masa lalu. Prasasti merupakan sumber dokumen tertulis yang orisinil dan pasti terjamin keasliannya sebagai peninggalan masa lalu. Menurut Matrical Eulogitic Inscription, Ms. Dannel,Sanskrit Dictionary, Prasasti berarti tulisan yang berisi pujian dan merupakan anugerah yang diberikan seorang raja kepada rakyatnya dan berlakunya secara turun temurun. Istilah tersebut dalam Negara Kertagama dikatakan sebagai purwasarirareng prasatyalama tan rinaksan iwo, yang berarti hak-hak istimewa yang sejak dahulu dilindungi oleh prasasti kuno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar